Royalacta

Langkah Awal Menyusui yang Sehat dan Nyaman

 

Hari pertama bersama bayi adalah momen luar biasa. Tapi jujur saja, buat banyak ibu, terutama yang baru pertama kali melahirkan, menyusui di hari-hari awal bisa jadi penuh tanda tanya. Apakah ASI-nya cukup? Apakah posisi menyusui sudah benar? Kenapa bayi susah menempel?

Nah, artikel ini bakal jadi panduan praktis dan ramah ibu baru untuk menjalani langkah awal menyusui dengan sehat dan nyaman—tanpa stres berlebih.


Pentingnya Menyusui Sejak Dini

Menurut World Health Organization (WHO), menyusui dalam satu jam pertama setelah lahir sangat penting untuk kesehatan bayi. Proses ini disebut juga dengan “inisiasi menyusu dini” (IMD) dan berperan besar dalam menurunkan angka kematian neonatal【https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/breastfeeding】.

Saat itu, bayi akan mendapatkan kolostrum, yaitu ASI pertama yang sangat kaya antibodi dan zat imun. Kolostrum ini jadi ‘vaksin’ pertama yang membantu membangun sistem kekebalan tubuh bayi.


Langkah-Langkah Awal Menyusui yang Sehat dan Nyaman

1. Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

Begitu bayi lahir, mintalah untuk melakukan IMD—meletakkan bayi di dada ibu dalam kondisi kulit ke kulit. Bayi secara alami akan mencari puting dan mulai menyusu. Jangan buru-buru dibersihkan atau dipisahkan dari ibu kecuali dalam kondisi medis.

Manfaat IMD:

  • Mempercepat ikatan emosional

  • Menstimulasi hormon oksitosin dan prolaktin (untuk produksi ASI)

  • Meningkatkan keberhasilan menyusui jangka panjang


2. Lakukan Skin-to-Skin Secara Rutin

Setelah IMD, lanjutkan dengan kontak kulit ke kulit setiap hari. Ini bisa dilakukan saat bayi ingin menyusu, saat istirahat, bahkan saat kangaroo care (digendong dengan kain di dada).

Menurut UNICEF, skin-to-skin dapat membantu bayi menyusu lebih efektif dan meningkatkan kualitas ASI【https://www.unicef.org/parenting/breastfeeding/skin-skin-contact-after-birth】.


3. Pelajari Posisi Menyusui yang Nyaman

Tidak semua ibu langsung menemukan posisi menyusui yang pas. Coba beberapa posisi berikut ini:

  • Cradle Hold: posisi klasik, bayi menghadap ibu dan ditopang dengan tangan.

  • Football Hold: posisi di samping tubuh, cocok untuk ibu pasca operasi caesar.

  • Side-lying Position: menyusui sambil berbaring, cocok untuk istirahat malam.

  • Laid-back Breastfeeding: ibu setengah tidur, bayi diletakkan di dada.

Tips: Gunakan bantal menyusui atau handuk yang digulung untuk menopang bayi agar tidak pegal.


4. Pastikan Perlekatan (Latching) yang Benar

Perlekatan adalah kunci utama keberhasilan menyusui. Perhatikan tanda-tanda berikut:

✅ Bibir bayi terbuka lebar
✅ Lebih banyak bagian areola bawah yang masuk ke mulut bayi
✅ Tidak ada bunyi kecap atau tersedak
✅ Ibu tidak merasa sakit saat menyusui

Kalau puting terasa nyeri atau lecet, kemungkinan latch-nya belum tepat.


5. Menyusui Sesuai Permintaan (On Demand)

Jangan terpaku pada jam. Bayi baru lahir bisa menyusu 8–12 kali dalam 24 jam. Tanda-tanda bayi lapar:

  • Gelisah

  • Mengisap tangan

  • Membuka mulut dan mencari-cari

Semakin sering menyusui, tubuh akan makin terlatih memproduksi ASI sesuai kebutuhan bayi.


6. Rawat Payudara dan Puting

Hari-hari awal bisa muncul tantangan seperti:

  • Payudara bengkak

  • Puting lecet

  • ASI belum keluar banyak

Apa yang bisa dilakukan?

  • Kompres hangat sebelum menyusui

  • Kompres dingin setelah menyusui (untuk bengkak)

  • Oleskan ASI sendiri ke puting (mengandung antibodi dan lembut)

  • Jangan terlalu sering mencuci dengan sabun—cukup air hangat

Kalau puting lecet parah atau muncul sumbatan ASI, jangan ragu cari bantuan ke konselor laktasi ya.


Dukungan Emosional Sangat Penting

Menyusui bukan hanya urusan fisik, tapi juga mental. Banyak ibu yang merasa:

  • Takut ASI tidak cukup

  • Cemas karena bayi terus menangis

  • Bingung dengan berbagai nasihat yang bertentangan

Tenang, semua ibu pernah ada di fase itu. Solusinya:

  • Cari teman sesama ibu menyusui

  • Diskusi di komunitas menyusui (seperti AIMI atau grup Facebook Ibu ASI)

  • Minta dukungan pasangan dan keluarga

  • Luangkan waktu untuk istirahat, nap singkat, dan self-care


Nutrisi Seimbang dan Booster ASI di Hari-Hari Awal

Untuk memastikan ASI terus lancar, ibu perlu:

  • Minum cukup air (setidaknya 2,5 liter sehari)

  • Konsumsi makanan tinggi protein, zat besi, dan kalsium

  • Tambahkan herbal booster alami bila perlu

Beberapa booster ASI alami yang aman dan efektif antara lain:

  • Daun katuk

  • Daun kelor

  • Fenugreek

  • Kurma dan oatmeal

Kalau kamu ingin cara praktis, kamu bisa coba Royalacta ASI Booster—kombinasi bahan alami yang dirancang khusus untuk bantu memperlancar ASI sejak awal menyusui. Cocok dikonsumsi sejak pasca melahirkan.


Kapan Harus Mencari Bantuan?

Segera cari konselor laktasi atau bidan jika:

  • Bayi tampak selalu lapar dan tidak tenang setelah menyusu

  • Berat badan bayi tidak naik atau malah turun drastis

  • Payudara terasa nyeri, bengkak, atau keras

  • Ibu merasa sangat lelah, cemas, atau tidak percaya diri

Menyusui memang alami, tapi bukan berarti selalu mudah. Minta bantuan adalah bentuk kekuatan, bukan kelemahan.


Cerita Nyata dari Ibu Baru

“Di hari-hari pertama, aku sempat ngerasa gagal karena ASI cuma keluar sedikit. Tapi setelah belajar posisi menyusui yang tepat dan mulai konsumsi booster Royalacta, ASI mulai lancar. Sekarang malah jadi momen bonding paling aku tunggu tiap hari.”
– Ibu Melly, 30 tahun, Surabaya


Kesimpulan

Langkah awal menyusui bisa jadi pengalaman menantang, tapi juga penuh cinta. Dengan IMD, skin-to-skin, posisi menyusui yang nyaman, serta nutrisi dan dukungan yang cukup, kamu bisa membuat pengalaman menyusui jadi lebih sehat dan nyaman.

Jangan ragu untuk belajar, mencoba, dan minta bantuan. Kamu nggak sendiri, dan kamu pasti bisa. Dan kalau butuh dukungan tambahan, Royalacta ASI Booster siap menemanimu di langkah awal menyusui yang penuh semangat.